AN 10.13. Belenggu (Samyojana Sutta)
AN 10.13. Belenggu (Samyojana Sutta)
“Para bhikkhu, ada sepuluh belenggu ini. Apakah sepuluh ini?
Lima belenggu yang lebih rendah dan lima belenggu yang lebih tinggi.
Dan apakah lima belenggu yang lebih rendah?
Pandangan eksistensi-diri (sakkayaditthi),
keragu-raguan (vicikiccha),
genggaman salah pada perilaku dan upacara (silapataparamasa),
keinginan indria (kamacchanda),
dan niat buruk (byapado).
Ini adalah kelima belenggu yang lebih rendah itu.
Dan apakah lima belenggu yang lebih tinggi?
Nafsu pada bentuk (ruparaga),
nafsu pada tanpa-bentuk (aruparaga),
keangkuhan (mana),
kegelisahan (uddhacca),
dan ketidak-tahuan (avijja).
Ini adalah kelima belenggu yang lebih tinggi itu.
Ini, para bhikkhu, adalah kesepuluh belenggu itu.”
---------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------
AN 10.100. Tidak Mampu (Abhabba Sutta)
“Para bhikkhu, tanpa meninggalkan sepuluh hal ini, seseorang tidak mampu merealisasikan Kearahattaan. Apakah sepuluh ini? Nafsu (raga),
kebencian (dosa),
delusi (moha),
kemarahan (kodha),
permusuhan (upanaha),
sikap merendahkan (makkha),
sikap kurang-ajar (palasa),
iri hati (issa),
kekikiran (macchariya),
dan keangkuhan (mana).
Tanpa meninggalkan sepuluh hal ini, seseorang tidak mampu merealisasikan Kearahattaan.
“Para bhikkhu, setelah meninggalkan sepuluh hal ini, seseorang mampu merealisasikan Kearahattaan. Apakah sepuluh ini? Nafsu … keangkuhan. Setelah meninggalkan sepuluh hal ini, seseorang mampu merealisasikan Kearahattaan.”