Analisa Pikiran
Analisa Pikiran
Sang Buddha memberikan instruksi bagaimana mengembangkan konsentrasi dan bagaimana melihat pikiran yang begitu kuat dan paling sulit untuk dilihat. Beliau juga memberikan metode bagaimana menganalisa pikiran menjadi komponen-komponennya. Pikiran bukanlah satu unsur tunggal tetapi sebuah kombinasi dari kesadaran (citta) yang mengetahui obyek-obyek indera dan beberapa faktor batin (cetasika) yang kemunculannya bergantung kepada kesadaran dan mempengaruhi kesadaran dalam beberapa cara.
Di antara jumlah total 52 faktor batin ada 14 yang buruk yang disebut faktor batin tak- bermoral.
Di antara faktor batin tak-bermoral ini ada 10 kekotoran batin (kilesà) yang merusak, merendahkan, mengakibatkan penderitaan dan membakar pikiran. Mereka bertanggung jawab atas semua penderitaan batin dan semua perbuatan buruk di dunia. Tiga pemimpin faktor batin tak-bermoral yaitu keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
Keserakahan (lobha) – hasrat, sangat menginginkan atau melekat, ini juga dikenal sebagai ‘tanhà’ dalam pengertian kemelekatan dan ‘ràga’ dalam pengertian noda atau kekotoran.
Kebencian (dosa) - kekasaran mental, kekerasan, kebencian, niat jahat, ketidaksenangan, ini adalah elemen yang paling merusak.
Kegelapan batin (moha) - kegelapan atau ketidaktahuan akan kebenaran alam suatu obyek indera, sifat alam kebenaran dan perbuatan, ini juga disebut ‘avijjà’ dalam pengertian kegelapan.
Ketiga faktor batin ini merupakan ‘akar tak- bermoral’ yaitu akar dari semua perbuatan buruk. Suatu perbuatan buruk pantas dicela karena mengakibatkan kerugian kepada makhluk hidup dan memberikan hasil yang buruk. Pikiran manusia dipengaruhi oleh tiga akar tak-bermoral ini, karena itu mereka melakukan perbuatan yang tidak adil, perbuatan kasar, perbuatan jahat dan perbuatan-perbuatan buruk lainnya. Akar-akar tak-bermoral ini merusak dan menurunkan nilai pikiran, mereka adalah api yang paling panas di dunia. Jika mereka bisa dicabut dan dihancurkan secara keseluruhan, kebahagiaan Nibbàna yang tiada bandingnya bisa segera dinikmati.
Ada 25 faktor batin yang indah (baik) yang mempengaruhi pikiran menjadi baik. Mereka lebih banyak dan lebih kuat daripada faktor batin tak-bermoral. Jika mereka bisa disatukan dan dikembangkan akan menjadi sangat kuat sehingga bisa menekan dan menghapuskan kekotoran-kekotoran yang tak-bermoral.
Tiga ‘akar bermoral’ ini merupakan lawan dari tiga akar tak-bermoral yaitu ketidakserakahan, ketidakbencian dan kebijaksanaan.
Ketidakserakahan (alobha) – tidak menggenggam, tidak melekat, murah hati.
Ketidakbencian (adosa) – kehalusan, kelembutan, tidak benci, itikad baik, toleransi dan pemaaf, sabar (khanti), penuh cinta kasih (mettà)
Kebijaksanaan (amoha) – penembusan kebijaksanaan dari dalam melihat sifat alam obyek indera, sifat alam kebenaran dan perbuatan, ini juga disebut ‘vijjà’ dalam pengertian ‘kebijaksanaan’.
Ketiga faktor batin ini sangat indah dan mulia. Mereka mewakili kualitas terbaik seseorang. Kita bisa mengembangkannya dengan berdana (dàna), melaksanakan aturan moral (sila) dan melaksanakan meditasi (bhàvanà) secara berturut-turut.
Karma Pencipta Sesungguhnya - DR. Mehm Tin Mon B.Sc.Hons.(Ygn), M.Sc., Ph.D.(USA)