BERDANA TAPI .....

BERDANA TAPI .....

Tanya: Bhante, saya sering berdana tapi mengapa sering mengalami kesulitan?

Jawab: Untuk kelancaran bukan hanya berdana tapi harus menjaga perilaku dengan sila.

1. Suka berdana, tapi masih melakukan pembunuhan, Anda tidak akan miskin tapi bisa meninggal muda.

2. Suka berdana, baksos tapi tidak jujur (mencuri, memalsukan, dll), Anda tidak akan kekurangan tapi karena tidak jujur maka banyak orang menipu Anda.

3. Suka berdana bahkan mengajak orang lain berdana, tapi punya (edit: istri/suami) "simpanan", anda tidak akan miskin tapi keluarganya tidak akan tenteram, ada saja masalah, banyak percekcokan.

4. Suka berdana tapi masih suka berbohong/bergosip, tidak akan miskin, tapi ucapannya tidak akan pernah berwibawa, tidak akan pernah diikuti yang lain, tidak dipercaya orang lain, sering menjadi sasaran fitnah.

5. Suka berdana tapi masih suka bermabuk-mabukan, tidak akan miskin tapi sering sakit-sakitan, mampu membeli obat tapi tidak pernah sembuh. Orang yg sering mabuk sering dikatakan dapat terlahir kembali dengan otak yang tidak beres.

Bila tidak menjaga perilaku, tidak akan ada ketenteraman.

Jagalah kebiasaan (uppadana) yang mungkin melekat dari kebiasaan yang sering dilakukan bahkan dari kehidupan yg lampau.

'SILA' itu lebih tinggi dari 'DANA'. Dan bahkan ada yg lebih baik lagi, yakni 'MEDITASI'.

Meditasi Buddhis bukan hanya untuk ketenangan tapi untuk menjaga kesadaran agar tidak melakukan perbuatan yang buruk.

BERDANA merupakan praktik awal, masih ada SILA dan BHAVANA.

Bermeditasi bisa menjaga sila, karena perilaku yang buruk berasal dari pikiran. Kalau tidak dilatih akan menjadi kebiasaan, kebiasaan menimbulkan kenikmatan. Hanya meditasi yang bisa menyelesaikan segala kebiasaan buruk dengan baik.

Dengan demikian hidup ini akan menjadi berkah.

sadhu sadhu sadhu /||\

~ YM Sri Pannavaro Mahathera