CINTA KASIH
CINTA KASIH
Baru-baru ini ilmuwan USA, Professor David Hawkins, merilis hasil risetnya yang paling mutakhir yang menggemparkan, tentang Manusia.
Bahwa ternyata : sel-sel kanker paling takut dengan rasa CINTA KASIH.
Penelitiannya juga menemukan bahwa banyak orang sakit karena kekurangan cinta kasih.
Professor David Hawkins adalah seorang dokter terkenal, dia telah mengobati banyak orang sakit dari berbagai belahan dunia.
Begitu memeriksa seorang pasien, dia sudah tahu mengapa orang itu sakit.
Karena di dalam tubuhnya TIDAK DITEMUKAN sedikitpun cinta kasih dalam dirinya; yg ada hanya penderitaan, keluhan dan deraian air mata yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
Professor Hawkins mengatakan:
"Kebanyakan orang sakit karena di dalam dirinya tidak ada hati yang penuh cinta kasih yang tulus.
Yang ada hanya kesedihan dan deraian air mata.
Getaran magnet kasih di bawah 200 hertz menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit."
David Hawkins mendapati bahwa kebanyakan orang sakit SELALU menggunakan pikiran negatif.
Jika frekuensi cinta kasih seseorang di atas 200 hz maka dia tidak akan sakit.
Pikiran atau emosi negatif mana yang ada di bawah getaran 200 hz? Yaitu:
• suka mengeluh
• suka menyalahkan orang lain
• dendam pada orang
Jika pikiran2 itu yang menguasai pikiran seseorang berarti magnet cinta kasihnya hanya ada di sekitar 30-40 hz saja.
Proses tidak putus-putusnya menyalahkan orang lain telah menguras sebagian besar energi kehidupannya (Life force energy), sehingga frekuensi cinta kasihnya berada di bawah 200 hz.
Orang- orang seperti itu SANGAT MUDAH mengidap berbagai jenis penyakit.
Frekuensi paling tinggi berada di angka 1000 dan yang paling rendah berada di angka 1.
Beliau mengatakan di dunia ini dia telah melihat orang yang mempunyai frekuensi positif di atas 700 hz maka kekebalan tubuh dan vitalitasnya sangat tinggi.
Jika orang-orang seperti itu tampil di suatu tempat maka ia bisa mempengaruhi frekuensi positif di daerah itu.
Seorang yang berkebajikan tinggi, seperti misalnya, yg mendapatkan penghargaan Nobel perdamaian, Bunda Teresa, jika muncul di suatu tempat maka frekuensi di tempat itu pun menjadi positif dan sangat tinggi.
Semua orang yang hadir di tempat tersebut akan merasakan getaran cinta kasihnya yang sangat tinggi, semua orang merasa nyaman dan sangat tergugah di dekatnya.
Pada saat orang yang memiliki getaran Aura positif tampil di suatu tempat, maka dia akan menggerakkan semua orang, dan seluruh makhluk hidup yang ada di tempat itu menjadi nyaman dan merasa damai.
Namun pada saat orang memiliki pikiran negatif muncul di suatu tempat, bukan saja akan mencelakai dirinya sendiri tetapi juga bisa menyebabkan AURA POSITIF ditempat tersebut memburuk dan berubah menjadi negatif pula.
Professor Hawkins telah melakukan berpuluh kali riset kasus dan penelitian pada orang-orang yang berbeda namun jawabannya serupa, yaitu:
Asal getaran frekuensinya berada di bawah 200 hz maka orang itu pasti sakit.
Tapi jika berada di atas 200 hz maka orang itu sehat.
Mereka yang di dalam dirinya dipenuhi dengan hati yang welas asih, cinta kasih, suka beramal, gemar bersedekah, mudah memaafkan, lemah lembut, santun, terbukti frekuensi magnetiknya berada pada kisaran 400-500 hz.
Sebaliknya, mereka yang suka membenci, emosional, menyalahkan orang lain, marah, dendam, iri hati, menuntut orang lain, egois dalam semua hal, hanya memikirkan kepentingan pribadi, tidak pernah memikirkan perasaan orang lain; orang-orang seperti itu mempunyai frekuensi magnetik yang paling rendah.
Hal inilah yang menjadi penyebab awal timbulnya penyakit kanker, sakit jantung dan penyakit kronis lainnya.
Professor Hawkins memberitahukan kepada kita dari sudut pandang medis bahwa pikiran itu sangat luar biasa pengaruhnya terhadap kesehatan dan penyakit seseorang.
***
Saudaraku...
Ada sebuah kasus yang menarik tentangKekuatan Cinta Kasih:
Seorang seniman biola di Jepang yang mengidap penyakit kanker.
Setelah dia berjuang melawan penyakitnya namun dia merasakan semakin hari semakin memburuk.
Lalu dia memperbaiki mindset (pola fikir) nya dengan mencintai semua sel kanker yang ada dalam dirinya sendiri.
Da melihat sel kanker yang menyakitkan itu sebagai sebuah sarana untuk menguji kesabarannya, dan ia berterima kasih padanya.
Tak lama kemudian, dia merasakan perasaannya lebih nyaman.
Selanjutnya dia memutuskan menjalani dengan penuh rasa syukur dan cinta untuk menghadapi masalah penyakit kankernya, juga semua masalah yang dihadapinya.
Dia memutuskan untuk membantu setiap orang yang membutuhkan uluran tangan, dan dirinya sendiri dengan penuh cinta kasih yang tulus.
Setelah beberapa waktu berlalu, dluar dugaan, semua sel-sel kanker dalam dirinya menjadi hilang..!
Kini dia menjadi seorang ahli therapy terkenal di Jepang.
Dia mendapati dasar dari semua kehidupan adalah cinta kasih yang tulus.
Pada saat seseorang telah bisa hidup penuh dengan cinta kasih yang tulus, maka dia bisa mendapatkan kedamaian, kebahagiaan dan kesehatan lahir dan batin.
***
Semoga Allah menganugerahi kita kesehatan lahir batin ya, saudara-riku tercinta.
😊❤💕