(i) Apa itu pāramī-pāramī?
(i) Apa itu pāramī-pāramī?
Pāramī-pāramī adalah kualitas-kualitas mulia seperti berdana, dll., yang disertai dengan welas asih dan cara-cara yang terampil, dan tidak ternodai oleh nafsu keinginan, kesombongan, dan pandangan-pandangan.
(Dilandaskan pada definisi-definisi ini, karakteristik-karakteristik ini, dll., dapat dinyatakan dengan cara ini:)
1. Berdana memiliki karakteristik pelepasan; fungsinya untuk mengusir keserakahan terhadap benda-benda yang dapat didanakan; perwujudannya adalah tanpa-kemelekatan, atau pencapaian kemakmuran dan keadaan keberadaan yang baik; sebuah objek yang dapat dilepaskan adalah penyebab terdekatnya.
2. Moralitas memiliki karakteristik penenangan (sīlana); pengoordinasian (samādhāna) dan pemantapan (patiṭṭhāna) juga disebutkan sebagai karakteristiknya. Fungsinya adalah untuk mengusir perusakan moral, atau fungsinya adalah perilaku yang tanpa cela, perwujudannya adalah kemurnian moral, rasa malu dan takut secara moral adalah penyebab terdekatnya.
3. Pelepasan keduniawian memiliki karakteristik peninggalan dari kesenangan-kesenangan indra dan keberadaan; fungsinya untuk memastikan sifat ketidakpuasan dari kesenangan-kesenangan indra dan keberadaan; perwujudannya adalah penarikan diri dari kesenangan-kesenangan indra dan keberadaan; sebuah rasa kemendesakan spiritual (saṃvega) adalah penyebab terdekatnya.
4. Kebijaksanaan memiliki karakteristik penembusan sifat khusus sebenarnya (dari fenomena), atau karakteristik dari penembusan yang pasti, seperti layaknya penembusan dari sebuah anak panah yang ditembakkan oleh seorang pemanah ulung; fungsinya adalah untuk menerangi bidang objektif, seperti layaknya sebuah lampu; perwujudannya adalah tanpa-kebingungan, seperti layaknya seorang pemandu di dalam sebuah hutan; konsentrasi, atau Empat Kebenaran (Mulia), adalah penyebab terdekatnya.
5. Energi memiliki karakteristik perjuangan; fungsinya adalah untuk memperkuat; perwujudannya adalah kepantangmenyerahan; sebuah kesempatan untuk pembangkitan energi, atau suatu rasa kemendesakan spiritual, adalah penyebab terdekatnya.
6. Kesabaran memiliki karakteristik penerimaan; fungsinya adalah untuk menanggung atau menahan yang diinginkan dan yang tidak diinginkan; perwujudannya adalah toleransi atau tanpa-perlawanan; melihat hal-hal sebagaimana adanya adalah penyebab terdekatnya.
7. Kebenaran memiliki karakteristik tanpa-sifat yang menipu di dalam ucapan; fungsinya adalah untuk memastikan kesesuaian dengan fakta; perwujudannya adalah keunggulan; kejujuran adalah penyebab terdekatnya.
8. Tekad memiliki karakteristik penetapan berdasarkan syarat- syarat pencerahan; fungsinya adalah untuk mengatasi kebalikan- kebalikannya; perwujudannya adalah sifat tidak tergoyahkan di dalam pekerjaan tersebut; syarat-syarat pencerahan adalah penyebab terdekatnya.
9. Cinta kasih memiliki karakteristik pendorongan kesejahteraan (makhluk-makhluk hidup); fungsinya adalah untuk menyediakan kesejahteraan bagi mereka, atau fungsinya adalah untuk menghilangkan rasa sakit hati; perwujudannya adalah kebaikan hati; melihat sisi yang ramah dari makhluk-makhluk adalah penyebab terdekatnya.
10. Keseimbangan batin memiliki karakteristik pendorongan aspek kenetralan; fungsinya adalah untuk melihat hal-hal dengan tanpa memihak; perwujudannya adalah peredaan dari ketertarikan dan penolakan: perenungan terhadap fakta bahwa semua makhluk mewarisi hasil-hasil dari kammanya masing-masing adalah penyebab utamanya.
Dan di sini harus disebutkan bahwa penyertaan dengan welas asih dan cara- cara yang terampil adalah ciri istimewa dari karakteristik setiap kebajikan – sebagai contoh, pelepasan di dalam kasus berdana, dll. Karena kebajikan- kebajikan seperti berdana, dll., yang terjadi di dalam kontinuitas-kontinuitas mental dari bodhisattva selalu disertai dengan welas asih dan cara-cara yang terampil. Adalah ini yang menjadikan mereka pāramī-pāramī.