215 Kata Perenungan
1. Sinar matahari sangat terang, budi orang tua sangat
besar, orang berbudi berlapang dada dan orang picik
sangat arogan.
2. Bertutur dengan kata yang baik, berpikirlah dengan
niat yang baik dan melakukan perbuatan baik.
3. Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada dirisendiri.
4. Kesuksesan adalah pengoptimalan suatu kelebihan,
kegagalan adalah akumulasi dari segala kekurangan.
5. Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap
orang memiliki kemungkinan yang tak terhingga.
6. Telapak tangan menghadap kebawah adalah menolong
orang, menengadah adalah memohon bantuan; membantu
orang mendatangkan kegembiraan sedangkan memohon
bantuan adalah suatu penderitaan.
7. Banyak berbuat baik akan mendapatkan banyak berkah,
sedikit berbuat baik akan kehilangan banyak berkah.
8. Melakukannya dengan suka rela, menerimanya dengan
suka cita.
9. Didalam hati berpengertian, bertorelansi, tahu
bersyukur, bisa merasa puas dan menghargai keberkahan.
10. Melakukan yang memang seharusnya dilakukan adalah
bijaksana, melakukan apa yang tidak seharusnya
dilakukan adalah kebodohan.
11. Jika tabiat dan ucapannya tidak baik, meski
hatinya sebaik apapun tidak dapat dikategorikan
sebagai orang baik.
12. Ilmu pengetahuan harus dipahami dengan
sungguh-sungguh, baru bisa menjadi kebijaksanaan dalam
diri sendiri.
13. Kasih sayang tidak dapat dengan memohon pada orang
lain, melainkan diperoleh dari sumbangsih yang
diberikan.
14. Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan
diri kita sendiri.
15. Hendaknya bersaing untuk menjadi siapa yang lebih
dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.
16. Menyia-nyiakan waktu setiap hari adalah pemborosan
hidup, bekerja penuh semangat dan menjadi orang yang
berguna adalah membangun kehidupan kita sendiri
17. Lakukanlah dengan sepenuh hati, jangan merasa
khawatir ataupun risau
18. Orang yang selalu mencari-cari alasan bagi
kegagalannya, tidak akan memperoleh kemajuan untuk
selamanya.
19. Selalu merasa tidak senang kepada orang lain,
karena kurang dalam pelatihan kepribadiannya diri
sendiri.
20. Rumput tidak akan mudah tumbuh dilahan yang
ditanami sayur-sayuran. Hati tidak mudah timbul
kebencian bila dipenuhi rasa persahabatan.
21. Berapa banyak kewajiban yang telah anda penuhi,
sebanyak itu pula kemampuan yang akan diperoleh.
22. Lebih baik berhati lapang daripada memiliki rumah
yang luas
23. marah adalah tindakan menghukum diri sendiri
dengan mengambil kesalahan yang dibuat oleh orang
lain.
24. Kegembiraan seseorang tidak didasarkan dari berapa
banyak yang dimilikinya, namun karena sedikit sekali
berhitungan dengan orang lain.
25. Setelah penderitaan berlalu, akan tiba masa yang
penuh berkah. Setelah keberkahan habis dinikmati, maka
kesedihan akan datang menerpa.
26. Renungkan selalu kesalahan yang pernah dilakukan.
Jangan perbincangkan baik buruknya orang lain.
27. Bukan banyak uang yang membuat seseorang merasa
gembira, tidak pernah melakukan yang bertentangan
dengan hati nurani membuat hidup tentram.
28. Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu
apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari
kesalahan.
29. Jika enggan mengerjakan hal kecil, maka sulit
menyelesaikan tugas yang besar.
30. Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah
bisa bangkit kembali dari kegagalan.
31. Ucapan yang baik, bagai bunga teratai yang keluar
dari mulut; Ucapan yang buruk, seperti bisa ular yang
disemburkan dari mulut.
32. Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam
kehidupan: berbakti pada orang tua dan melakukan
kebajikan.
33. Moralitas adalah sebuah pelita dalam peningkatan
kepribadian, tidak seharusnya merupakan cambuk
penghukum bagi orang lain.
34. Menghargai dan merasa senang atas keberhasilan
orang lain berarti meningkatkan harkat diri sendiri.
35. Selalu berbaik hati selalu memperoleh hari-hari
yang baik.
36. Memberi maaf dan berbicara dengan ramah meskipun
kita berada dipihak yang benar.
37. Menerima kebajikan sekecil apapun harus dibalas
sebesar-besarnya.
38. Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas
budi orang tua.
39. Sepatah kata yang menghangatkan hati, ibarat
setetes parfum yang kita semprotkan ketubuh orang
lain, kita sendiri akan kecipratan wanginya.
40. Kita harus melakukan kegiatan pelestarian
lingkungan masyarakat dengan baik demikian juga dengan
kelestarian lingkungan batin kita.
41. Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai,
kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan
meremehkan hati nurani sendiri, jangan pernah berpikir
untuk tidak melakukannya walau perbuatan itu sangat
kecil.
42. Sedikit berbicara lebih baik daripada banyak
berbicara, akan lebih baik lagi jika hanya membicarakan
hal yang baik-baik saja.
43. Setiap orang sulit terhindar dari membuat
kesalahan, yang dikhawatirkan tidak berkeinginan untuk
memperbaikinya. Sedangkan memperbaiki kesalahan
bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan.
44. Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila
tidak ditanami dengan bibit yang baik, tentu tidak
akan bisa menuai hasil yang baik.
45. Orang yang bijaksana baru mampu membedakan yang
baik dan yang buruk, yang benar dan yang sesat; Orang
yang rendah hati baru bisa membangun kehidupan yang
indah sempurna.
46. Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedang
orang yang berhati picik menganggap hidup sebagai
tujuan.
47. Di dalam kehidupan, kita tidak selalu berada dalam
kondisi yang baik-baik saja, namun bagi yang pernah
mengalami cobaan dan berhasil mengatasinya, akan
sangat mudah menghadapi kondisi yang sesulit apapun.
48. Permasalah sukar dan sulit diputuskan dalam hidup
adalah suatu cobaan.
49. Sertakan saya dalam perbuatan baik; jangan
libatkan saya dalam perbuatan jahat.
50. Kasih sayang yang sesungguhnya adalah menjaga
kondisi hati kita dengan sebaik-baiknya.
51. Mampu bertoleransi dan lebih mengasihi orang lain,
kita akan hidup dengan sangat gembira.
52. Mampu menyumbangkan cinta kasih adalah suatu
keberkahan. Mampu menghapus kerisauan adalah sifat
yang bijaksana.
53. Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran
dan pujian sebagai peringatan untuk mawas diri.
54. Orang yang menganggur tidak akan merasakan
kenikmatan hidup; orang yang beraktifitas, tidak
memiliki waktu untuk berselisih dengan orang lain.
55. Mata manusia berada di bagian depan, hanya dapa
melihat kekurangan orang lain, sama sekali tidak bisa
melihat kekurangan diri sendiri.
56. Dengan memiliki keyakinan, keuletan dan
keberanian, maka tidak ada yang tidak berhasil
dilakukan di dunia ini.
57. Memperbaiki prilaku sendiri adalah untuk menolong
diri sendiri, mampu mempengaruhi orang untuk berbuat
baik adalah untuk menolong orang.
58. Bangkitnya amarah adalah kegilaan sesaat.
59. Jangan mengenang terus jasa pahala yang telah
diberikan, jangan melupakan kesalahan yang pernah
dibuat. Lupakanlah dendam yang ada di dalam hati,
jangan melupakan budi baik yang pernah diterima.
60. Niat baik mendatangkan keberkahan, Tekad akan
menimbulkan kekuatan; Keberkahan harus diciptakan
sendiri, hingga akan mendapatkan jalinan jodoh yang
baik.
61. Yang mencelakai diri sendiri tidak lain adalah
kemarahan yang tidak pada tempatnya.
62. Orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan
baik, pasti bisa menguasai arah tujuan yang ingin
dicapai.
63. Merasa menyesal atas kesalahan yang telah
dilakukan, baru membuat hati jadi suci bersih tanpa
kerisauan.
64. Lakukanlah menurut kemampuan yang ada, jangan
berniat untuk menunda, ada kemungkinan anda tidak
mendapatkan apa apa.
65. Yang terindah di langit adalah bintang-bintang
bergemerlapan, sedangkan yang terindah dalam hidup
adalah kehangatan kasih sayang.
66. Orang yang berbudi sifatnya bagaikan air yang
dapat menyesuaikan diri dalam berbagai bejana, hidup
dalam kondisi bebas leluasa.
67. Padi yang berisi akan semakin merunduk; Seseorang
yang sukses semakin rendah hati.
68. Berhenti di tengah perjalanan akan lebih sulit dan
terasa lebih melelahkan daripada terus berjalan hingga
sampai ke tujuan.
69. Dalam pelatihan moral hendaknya melatih sesuai
dengan jalinan jodoh, di dalam kehidupan sehari hari
dan melakukannya dimana saja.
70. Jangan berbuat semena-mena, didiklah diri sendiri
sesuai keinginan hati.
71. Di kala memiliki, harus selalu mengenang
penderitaan di saat tak punya; dalam cuaca baik harus
mempersiapkan persediaan di musim hujan.
72. Alam semesta ada batasnya, kekuatan tekad kita ak
terhingga. Mudah mengikrarkan sebuah tekad, tapi sulit
melaksanakannya.
73. Perbuatan baik hendaknya bisa dioptimalkan,
permasalahan harus ditinggalkan. Mensukseskan orang
lain berarti mensukseskan diri sendiri.
74. Lebih baik bekerja keras dan benar-benar
melakukannya daripada berkemampuan tapi tidak
melakukannya sama sekali.
75. Orang harus menyayangi diri sendiri baru dapat
mencintai semua orang di dunia.
76. Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya
berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.
77. Jangan merasa khawatir pada banyaknya masalah,
yang dikhawatirkan adalah masalah yang dicari-cari.
78. Orang tidak mempunyai hak milik atas nyawanya,
tetapi hanya memiliki hak untuk mempergunakannya.
79. Dusta bagaikan sekuntum bunga yang sedang
mekar-mekarnya, berpenampilan indah namun hanya dalam
waktu yang singkat.
80. Sebuah gelas yang sumbing pinggirannya, jika
dipandang dari sudut yang lain, mulut gelas itu masih
tetap merupakan sebuah lingkaran.
81. Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian
harus lemah lembut, dan hati harus cermat.
82. Berikrar dalam hati dan tidak pernah menyatakan
dalam tindakan, sama halnya seperti bertani tanpa
menebar bibit, hanya menyia-nyiakan sebuah jalinan
jodoh.
83. Orang yang welas asih tidak mempunyai musuh, orang
yang bijaksana tidak akan merasa risau.
84. Berdana bagai menerbakan bibit, bibit baru akan
bertunas bila disirami dengan perasaan hati yang
bersuka cita.
85. Orang berbudi berketetapan hati menggapai
cita-citanya, orang yang picik hanya memiliki
cita-cita dan tidak pernah berusaha.
86. Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan
menciptakan keberkahan.
87. Menjalankan yang sulit dijalankan, merelakan yang
sulit direlakan dan melakukan yang sulit dilakukan,
baru bisa meningkatkan kepribadian diri sendiri.
88. Hanya orang yang bisa menghargai dirinya sendiri
baru mempunyai keberanian untuk lebih rendah hati.
89. Ketamakan, kemarahan dan kebodohan merupakan 3
racun dalam kehidupan manusia. Atasilah ketamakan
dengan berdana, kemarahan dengan hati yang welas asih
dan kebodohan dengan hati yang bijaksana.
90. Cinta kasih hendaknya tidak membeda-bedakan ras
dan negara, asalkan sebuah kehidupan, semuanya harus
dihargai dan diberikan perhatian.
91. Adanya keluarga yang sehat, baru ada masyarakat
yang baik akan menciptakan negara yang baik pula.
92. Jangan khawatir tidak dapat menyelesaikannya, yang
dikhawatirkan adalah tidak melakukannya sama sekali.
93. Penyesalan adalah pengakuan dari hati nurani, juga
boleh dikatakan sebagai pembersihan besar-besaran
terhadap polusi spritual.
94. Berdana bukanlah hak khusus orang kaya, tapi
merupakan implementasi dari sebuah cinta kasih yang
tulus.
95. Melayani setiap orang dengan tulus, menundukkan
hati setiap orang dengan moralitas adalah sistem
managemen terbaik.
96. Ada orang yang berkata, “Asal berhati baik sudah
cukup” Namun percuma saja berhasil baik, kalau tidak
diwujudkan dalam tindakan nyata, tidak akan
menghasilkan suatu perbuatan yang baik.
97. Panjangnya usia seseorang setara dengan berapa
banyak pekerjaan yang telah dilakukan di dunia, maka
harus berlomba dengan waktu, jangan biarkan waktu
berlalu dengan sia-sia.
98. Welas asih tanpa penyesalan, berbelas kasih tanpa
kebencian, bersuka cita tanpa kerisauan, bersumbangsih
tanpa pamrih.
99. Berikrar harus bertujuan memberi manfaat yang
besar bagi orang banyak, juga harus dilakukan sendiri
kapan saja dan dimana saja.
100. Adanya cinta kasih di dalam hati, baru bisa
dicintai oleh semua orang.
101. Hidup manusia tidak kekal. Bersumbangsihlah
segera dikala masyarakat memerlukan anda, lakukanlah
selama anda masih bisa melakukannya.
102. Jadilah orang yang tidak mengandalkan kekuasaan,
status sosial dan harta kekayaan dalam menjalani
hidupnya.
103. Malapetaka dan bencana yang melanda dunia,
sebagian besar adalah hasil dari perbuatan orang yang
sehat jasmaninya, namun cacat rohaninya.
104. Setiap hari merupakan lembaran baru dalam
hidupku. Setiap orang dan setiap hal yang ada di
dalamnya semuanya adalah kisah-kisah yang menarik.
105. Seandainya kita dibutuhkan dan dapat
menyumbangkan sesuatu bagi orang lain adalah kehidupan
yang paling berbahagia.
106. Ketetapan hati bagai tetesan air yang dapat
menembus batu karang, kesulitan dan rintangan sebesar
apapun juga dapat diatasi.
107. Tidak bertikai bukan berarti tidak peduli pada
segala hal, bisa bersatu hati, ramah tamah, saling
mengasihi dan bergotong royong dengan semua orang baru
disebut tanpa pertikaian.
108. Ada tiga “tidak” di dunia ini; tidak ada orang
yang tidak saya cintai, tidak ada orang yang tidak
saya percayai dan tidak ada orang yang tidak bisa saya
maafkan.
109. Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya,
orang bijaksana merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup
berdampingan secara damai dengan orang lain.
110. Kesuksesan yang paling besar dalam hidup
adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
111. Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam
kehidupan: berbakti kepada orangtua dan melakukan kebajikan.
112. Jika ingin meningkatkan kebijaksanaan, kita mesti
membebaskan diri dari sifat kemelekatan dan keraguan.
113. Cita-cita boleh saja tinggi dan jauh kedepan, namun
langkah yang diperlukan untuk itu, harus diterapkan sejak sekarang.
114. Jangan mengenang terus jasa yang telah diberikan, jangan
melupakan kesalahan yang pernah dibuat. Lupakanlah dendam yang
ada di dalam hati, namun jangan melupakan budi baik yang pernah diterima.
115. Keinginan yang belebihan, selain mendatangkan penderitaan
juga sering menggiring orang melakukan perbuatan yang mendatangkan karma buruk.
116. Jangan takut terdorong oleh orang-orang yang lebih mampu dari kita.
Karena dorongan tersebut akan memberi semangat untuk terus maju.
117. Orang tidak mempunyai hak milik atas nyawanya, melainkan
hanya memiliki hak untuk menggunakannya.
118. Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran
beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukankalh
perbuatan baik meskipun kecil.
119. Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak
ditanami dengan bibit yang baik, tidak akan bisa menuai hasil yang baik.
120. Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedang
orang yang berpikiran sempit menganggap hidup sebagai tujuan.
121. Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan
libatkan saya dalam perbuatan jahat.
122. Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran, pujian
sebagai peringatan untuk mawas diri.
123. Dengan memiliki keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak
ada hal yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
124. Orang harus menyayangi diri sendiri baru
dapat mencintai orang di seluruh dunia.
125. Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya
berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.
126. Tidak perlu merasa khawatir atas banyaknya masalah, yang perlu
dikhawatirkan hanya masalah yang sengaja dicari-cari.
127. Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas budi orangtua.
128. Jika enggan mengerjakan hal kecil, maka
kita pun akan sulit menyelesaikan tugas yang besar.
129. Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian
harus lemah lembut, dan hati harus peka.
130. Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang
mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
131. Keserakahan, kebencian, dan kebodohan merupakan 3 racun
dalam kehidupan manusia. Atasi keserakahan dengan berdana, kebencian
dengan hati yang welas asih, dan atasi kebodohan dengan kebijaksanaan.
132. Penyesalan adalah pengakuan dari hati nurani, dan
dapat juga dikatakan sebagai pembersihan terhadap kekotoran batin.
133. Berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan
merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.
134. Hidup manusia tidak kekal. Bersumbangsihlah pada saat
Anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama Anda masih bisa melakukannya.
135. Jadilah orang yang tidak mengandalkan kekuasaan, status
social, dan harta kekayaan dalam menjalani hidup.
136. Malapetaka dan bencana yang melandai dunia, sebagian
besar merupakan hasil perbuatan orang-orang yang sehat jasmaninya, namun cacat rohaninya.
137. Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada diri sendiri.
138. Ada tiga “tiada” di dunia ini, tiada orang yang tidak
saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan.
139. Pikiran dan perilaku kita sendiri yang
menciptakan dan menentukan surga dan neraka.
140. Sumber penderitaan manusia ada 3, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kebodohan.
141. Penyakit pada tubuh tidaklah menakutkan, batin
yang sakit justru lebih mengerikan.
142. Kebijaksanaan diperoleh dari bagaimana seseorang
menghadapi masalah dalam hidupnya. Apabila ia menghindar dari
masalah yang ada, maka ia pun tidak akan dapat mengembangkan kebijaksanaannya.
143. Sumber dari kerisauan hati adalah keinginan
manusia untuk selalu “memiliki”.
144. Ada sebagain orang yang sering merasa risau, akibat
perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.
145. “Keserakahan”, selain membawa penderitaan, juga
akan menjerumuskan manusia ke dalam penderitaan.
146. Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah
kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan.
147. Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita,
setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik.
148. Bila kita selalu ragu dan tidak memiliki tekad yang kuat, walaupun jalan yang benar telah terbentang di depan mata, kita tetap tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan.
149. Orang yang paling berbahagia adalah orang yang penuh dengan cinta kasih.
150. Dengan menjaga tutur kata dan bersikap dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang disenangi dan dicintai orang lain.
151. Mengernyitkan dahi dan tersenyum, keduanya sama-sama merupakan sebuah ekspresi, mengapa tidak tersenyum saja?
152. Hati hendaknya bagaikan bulan purnama yang bersinar terang. Hati hendaknya juga seperti cakrawala luas dengan langit yang cerah.
153. Niat baik yang tidak dilaksanakan sama halnya seperti bertani tanpa menebarkan benih. Hal ini hanya menyia-nyiakan kesempatan baik yang ada.
154. Setiap hari kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada orangtua dan semua makhluk. Jangan melakukan sesuatu yang mengecewakan mereka.
155. Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi dan dilayani.
156. Tidak peduli seberapa jauh jalan yang harus ditempuh dan selalu berusaha sebaik mungkin mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki, inilah yang disebut dengan keuletan.
157. Orang yang paling berbahagia adalah orang yang mampu mencintai dan dicintai orang lain.
158. Sebaik apa pun hati seseorang, bila tabiat dan tutur katanya tidak baik, maka ia tidak dapat dianggap sebagai orang baik.
159. Kasih sayang yang mengharapkan pamrih tidak akan bertahan lama. Yang akan bertahan selamanya adalah kasih sayang yang tak berwujud, tak ternoda, dan tanpa pamrih.
160. Cinta kasih harus bagaikan seduhan the wangi dengan komposisi yang pas. Bila terlalu pekat akan terasa pahit dan kita tidak dapat meminumnya.
161. Hadiah paling berharga di dunia ini adalah hadiah berbentuk maaf.
162. Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik dan lakukanlah perbuatan baik.
163. Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga.
164. Kesuksesan hidup selama puluhan tahun merupakan akumulasi perilaku setiap hari, maka setiap hari kita harus menjaga perilaku dengan sebaik-baiknya.
165. Semua manusia takut mati, takut menderita, apakah makhluk hidup lain tidak merasa takut juga? Oleh karena itu, kita harus melindungi semua makhluk hidup dan menghargai kehidupan.
166. Marah adalah menghukum diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.
167. Hendaknya kita bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.
168. Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri.
169. Bekerja untuk hidup sangat menyiksa, hidup untuk bekerja sangat menyenangkan.
170. Sumber penderitaan manusia adalah nafsu keserakahan untuk memiliki. Bila tidak bisa memperoleh yang diingankannya, dia akan menderita, namun bila telah memperolehnya, dia juga akan menderita karena takut kehilangan.
171. Kesederhanaan adalah keindahan, keserasian adalah keanggunan.
172. Hakekat terpenting dari pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
173. Kita hendaknya bersyukur kepada bumi yang menyediakan sumber daya alam sehingga kita dapat melanjutkan kehidupan, dan bersyukur kepada leluhur yang telah menyediakan lahan dan mengajarkan kita bagaimana cara untuk bertahan hidup.
174. Hati yang dipenuhi rasa syukur akan membangkitkan rasa haru. Rasa haru merupakan dorongan untuk melakukan kebajikan.
175. Bila dituduh orang lain, terimalah dengan rasa syukur. Bila menemukan kesalahan orang lain, sadarkan dengan sikap menghargai.
176. Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita.
177. Merupakan suatu berkah apabila sesama manusia dapat saling menghargai dan saling bersyukur.
178. Dengan berjiwa besar, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di dunia ini. Bila berjiwa sempit, walaupun kesenangan berlimpah, kita akan tetap merasa menderita.
179. Mengurangi nafsu keinginan dan memperluas cinta kasih, kehidupan akan dilalui dengan gembira, nyaman dan bebas tanpa beban.
180. Pandai menempatkan diri dan berpikir demi orang lain adalah sikap orang yang penuh pengertian.
181. Pada umumnya orang lebih dapat menanggung beban kerja yang berat daripada menanggung kebencian, namun orang yang berkepribadian mulia adalah orang yang dapat melupakan kebencian.
182. Cara berterima kasih dan membalas budi kepada bumi adalah dengan terus mempertahankan konsep pelestarian lingkungan.
183. Intropeksi dirilah bila mendapat kritikan orang lain. Jika salah harus diperbaiki; bila tidak bersalah, cobalah untuk menerimanya dengan lapang dada.
184. Berjiwa besar menerima kekurangan orang lain merupakan suatu hal yang luar biasa di tengah hal yang biasa.
185. Binalah cinta kasih yang tulus dan murni. Hati tidak akan risau bila tidak mengharapkan pamrih atau merasa rugi dalam memberikan cinta kasih.
186. Menghibur orang dengan kata-kata yang baik dan lembut, melerai perselisihan dengan kata-kata bijaksana dan membantu kesulitan orang lain dengan tindakan nyata, inilah yang dinamakan berdana.
187. Selalu mengejar kenikmatan materi adalah sumber penderitaan manusia. Menderita bila tak bisa memperolehnya, dan bila bisa memperolehnya akan merasa belum puas. Semuanya merupakan penderitaan yang tak akan pernah berakhir.
188. Mampu merasakan kebahagiaan orang lain seperti kebahagiaan sendiri adalah kehidupan yang penuh dengan kepuasan dan paling kaya akan makna.
189. Jangan menganggap enteng perbuatan baik sekecil apa pun, karena bila terhimpun menjadi satu merupakan bantuan yang berharga dan bermanfaat bagi orang lain.
190. Seulas senyuman mampu mendamaikan hati yang gelisah.
191. Kehidupan kita bermakna apabila kita dapat bermanfaat bagi orang lain.
192. Jangan mencemaskan beban yang berat, asalkan tetap berjalan di arah yang benar, pasti akan samapi ke tujuan.
193. Orang yang selalu mengasah orang lain, dirinya sendiri akan terasah, namun bagi orang yang selalu diasah, selain tidak rusak, malah akan lebih bersinar cemerlang, bagaikan berlian yang sesungguhnya.
194. Prinsip penting mencapai keselarasan dalam penyelesaian masalah adalah menyadari kapan saatnya maju dan kapan saatnya mengalah.
195. Dengan bersabar dan mengalah, hidup akan damai dan tenteram; saling bersitegang akan mendatangkan malapetaka.
196. Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Bila hanya menunggu, kesempatan itu akan berlalu dan semuanya sudah terlambat.
197. Mampu mematuhi tata tertib dalam berorganisasi, berpadu hati, ramah tamah, saling mengasihi, dan bergotong royong, berarti sebuah kemajuan yang telah dicapai dalam melatih diri yang dilakukan dengan penuh konsentrasi.
198. Jangan menyia-nyiakan waktu; lakukan hal yang bermanfaat dengan langkah yang mantap.
199. Tak ada yang tidak dapat diatasi dalam hidup ini; dengan adanya tekad, maka segalanya akan dapat diatasi.
200. Jangan pusingkan apakah orang akan memperbaiki perilaku atau sikap buruknya, yang terpenting adalah kita tetap melatih diri dengan sebaik mungkin.
201. Bila cermin dalam hati dapat selalu dibersihkan, maka dapat secara jelas membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah.
202. Jadikan batin kita sebagai tempat pelatihan diri dan hargailah semua orang dengan sikap kesetaraan.
203. Sebuah tindakan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan ribuan ucapan.
204. Walaupun memiliki impian dan harapan pada masa berabad-abad kedepan, namun jangan sampai mengabaikan hal yang ada pada saat sekarang.
205. Kepintaran adalah kemampuan untuk membedakan mana yang menguntungkan dan merugikan. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah.
206. Jangan meremehkan kemampuan sendiri, karenanya mulailah dengan mengubah kondisi hati kita barulah dapat mengubah dunia agar menjadi lebih baik.
207. Lebih baik belajar dari kelebihan orang lain daripada mencari kelemahan dan kesalahan orang lain.
208. Hadapilah kesalahan orang lain dengan lapang dada dan lemah lembut.
209. Iblis yang ada di luar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis yang terdapat di dalam hati.
210. Kehidupan manusia bagaikan meniti kawat baja. Bila kita tidak bersungguh-sungguh melihat ke depan, malah sebaliknya selalu menoleh ke belakang, kita pasti akan terjatuh.
211. Faktor pemersatu dalam organisasi adalah toleransi dan tenggang rasa terhadap pendapat yang berbeda.
212. Berbakti adalah sikap yang bersedia berkorban pada saat dibutuhkan oleh orangtua.
213. Kebiasaan buruk bagaikan virus yang menyerang batin manusia, harus dicegah jangan sampai berkembang.
214. Berdana ada 3 macam, memberi bantuan makanan dan pakaian, memberikan nasehat bagi orang yang hatinya sedang hampa, dan memberikan kedamaian kepada orang yang panic dan ketakutan.
215. Masalah di dunia tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang untuk dapat menyelesaikan.
216. Orang yang mau mengakui kesalahan dan memperbaikinya dengan rendah hati akan dapat meningkatkan kebijaksanaanya.