BATIN YANG MELEPAS, SELALU HIDUP BEBAS.

 BATIN YANG MELEPAS, SELALU HIDUP BEBAS.

BATIN YANG MELEPAS, SELALU HIDUP BEBAS.

***********************************************************

Ada cara mudah menangkap monyet yang unik. Kelapa muda utuh dilubangi cukup sebesar masuknya tangan monyet yang ramping. Lalu masukkan beberapa butir kacang kulit kedalamnya. Jika ada monyet yg masukkan tangannya kedalam kelapa itu lalu menggenggam kacangnya maka tangannya sudah tak bisa keluar karena genggaman tangan itu lebih besar dari lubang kelapa tadi. Lalu pemasang perangkap itu tinggal menangkap si monyet malang dengan mudah karena cukup berat bagi monyet mengangkat kelapa yang menyangkut ditangannya.

Pertanyaannya kenapa monyet itu tidak melepaskan genggamannya agar bisa terlepas dari jebakan kelapa itu? Karena monyet itu tidak mau kehilangan kacangnya.

Refleksi cerita ini penting bagi kita sebagai manusia untuk direnungkan. Seberapa sering kita sebagai manusia juga menderita karena hidup kita "terperangkap" tidak "melepas" yg membuat kita menderita akibat yg kita buat sendiri?

Jika monyet menggenggam erat "kacang", maka manusia menggenggam "ego". Banyak hal yang membuat kita sedih, kecewa, iri, dengki, benci, marah, dendam. Tapi kita tetap bertahan enggan melepaskan genggaman dari ego nafsu keinginan.

Semakin erat genggaman kita, semakin kuat penderitaannya. Menggenggam erat ego kita, hanya akan menuai derita. Apa yg datang tak bisa dihindari, Apa yang pergi tak bisa dihalangi.

Semua yg "datang" pasti "pergi" BATIN YANG MELEPAS, SELALU HIDUP BEBAS.

Anumodana

Sumber: BB Group