BEDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

BEDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

:-) Banyak para sahabat meyakini bahwa perbuatan baik akan medatangkan damai di hati dan sekaligus dianggap menjadi pelindung bagi diri sendiri.

Betul. Tapi itu adalah perbuatan baik yg utuh. Tidak hanya perbuatan baik ke luar, namun juga perbuatan baik ke dalam.

Menolong dan membantu orang lain, tentu membahagiakan orang lain. Itulah perbuatan baik ke luar. Tapi sunggguhkah hanya itu akan langsung menolong sehingga hadir damai di hati?

Buktinya, banyak yang sudah berbuat baik, tapi masih galau dalam hidupnya, bahkan menemukan rasa hampa, sedih, depresi, bahkan kecewa dengan perbuatan baiknya sendiri ketika ternyata menemukan kenyataan yang tak diinginkan.

Artinya, kebaikannya tidak utuh. Kebaikan mustinya mendewasakan hati, membuahkan kelapangan hati, tetapi karena tak disadari kuasa ego justru menjadikannya lahan untuk tinggi hati. Itu sebabnya berbuat baik saja bukanlah jaminan kita terbebas dari iri hati dan caci maki, apalagi damai bahagia di hati.

Pada saat yang sama, dalam level batin yang halus, masih ada keinginan di dalam hati, untuk ingin tidak dikenali. Ingin dikenal sebagai orang yang rendah hati. Lihatlah, betapa halusnya ego keinginan ini.

Maka, dengan kewaspadaan terhadap gejolak pikiran sendiri, disertai pengertian dan kedewasaan hati, terus belajar memahami semua fenomena batin dan fisik ini, itulah kebaikan ke dalam, yang sekaligus praktik kesadaran untuk sungguh2 hidup saat ini.

Terus berbuat baik, namun juga luangkan waktu bermeditasi, untuk mengamati dan menyadari semua hal yang datang dan pergi. Inilah latihan sekaligus bahan utk intropeksi diri, agar kita terus menjadi lebih baik lagi.

Selamat berdamai dengan diri sendiri