How goes to Nibbana?

How goes to Nibbana?
How to be meditate in daily life?

Mengajak kita semua untuk hidup sadar dan eling.
Apa arti hidup sadar?
Bagaimana kita berjalan di atas dunia?.

Ketika kita bangun dalam kondisi apapun itu, sadar akan nafas lembut yang keluar masuk, sadar bahwa kita masih berbaring. Sadar akan mood atau perasaan dan pemikiran, rencana, dsb.

Anda hanya menjadi pengamat, pengetahu dan tuan atas segala fenomena yang terjadi dengan tidak terhanyut akan gejolak dan permainan pikiran, perasaan, dan kondisi fisik Anda.

Ketika Anda menyadari keinginan Anda tak terpenuhi ataupun rasa duka dan perasaan tidak menyenangkan lainnya, tetaplah bersyukur minimal Anda dalam keadaan sehat. Jika Anda sakit, bersyukurlah minimal Anda masih bisa berjalan. Jika Anda terbaring sakit dan lemas, bersyukurlah minimal Anda masih hidup dan bernafas. Temukanlah kebahagiaan di setiap sisi kehidupan melalui rasa syukur.

Setelah menyadari keseluruhan tubuh dan batin Anda dan mensyukuri hidup, tak ada alasan untuk tetap berbaring.

Anda menyadari gerakan tubuh. Anda sadar ketika sedang berjalan. Seperti halnya kita akan sampai di suatu tujuan dari tiap langkah kaki kita satu demi satu. Demikian pula dengan Nibbana. Kita mempraktikkannya selangkah demi selangkah dan selangkah lebih dekat menuju Nibbana.

Sadarilah langkah kaki Anda. Melangkah dengan penuh damai. Semoga sepanjang perjalanan hidup, kita mampu menghadirkan kedamaian batin dan menyebarkannya.

Lungkanlah waktu untuk chanting dan meditasi untuk mencharge batin. Kita perlu beristirahat dalam 'sadar'.

Ada yang berkata Nibbana itu suatu hal
yang sulit. Sudah cukup masuk syurga. Pertanyaannya adalah apakah Anda sepenuh hati mempraktikkan Jalan menuju Pencerahan?

Mereka yang berkata sulit adalah mereka yang masih melekat akan duniawi. Ia telah kecanduan akan kenikmatan dunia. Ibarat perokok, ia sudah tahu merokok itu berbahaya, namun ia tetap saja merokok. Demikian pula dengan kita. Ada yang sudah tahu bahaya dari kemelekatan. Tapi tetap saja ia melekat. Sulit untuk melepasnya karena ia sudah kecanduan demi kenikmatan sesaat di awal. Ia tak peduli lagi akan bahaya di 4 alam menyedihkan. Seperti halnya perokok yang sudah kecanduan tak peduli lagi bahaya akan kesehatannya, yang penting ia bisa merasakan nikmatnya putung rokok.

Perlu kita akui bahwa kita masih melekat akan dunia (pancakhanda). Kita melekat karena kita belum menyadari bahwa ada kebahagiaan yang lebih tinggi dari kenikmatan sensual yang kita rasakan sehari-hari. Oleh karena itu, hendaknya kita bertekad dan menetapkan goal kita yaitu Nibbana. Dalam bahasa motivasi, kita harus menetapkan target.
Kita sebenarnya mau kemana sih? Kita harus tahu tujuan, kemudian kita arahkan menuju target kita tersebut.

Tidak ada yang tidak mungkin. Kesadaran manusia ini luar biasa jika dikembangkan. Buddha telah memberikan instruksi. Masalahnya apakah kita mau kesana?

Bersambung

Http://m.facebook.com/lilywhitechen

Semoga semuanya berbahagia, damau, sehat dan sejahtera. 😊