Jejak Kehidupan
Jejak Kehidupan
Jaman dahulu ada seorang tukang menyalakan lentera yang tugasnya menyalakan lentera di rumah-rumah penduduk desa begitu hari beranjak malam. Tugas ini sudah dilakoninya dari sejak muda. Orang-orang menamakannya si 'tukang menyalakan lentera'.
by: (FB: Toni Yoyo, Email: [emailprotected])
from : group WA
Setiap sore menjelang matahari terbenam, ia akan berkeliling membawa tangga dan lenteranya, lalu mampir di setiap rumah, menyandarkan tangganya di tiang lentera rumah tersebut, dan menyalakan lenteranya.
Demikian dia lakukan di setiap rumah. Orang-orang mengenali datangnya dia dari nyala lentera yang dibawanya dan tahu akan ke arah mana dia pergi dari nyala lenteranya pula. Si tukang menyalakan lentera juga meninggalkan jejak pada setiap rumah dari lentera rumah yang sudah dinyalakannya.
Ada orang yang 'masuk' dalam kehidupan kita dan segera 'pergi'. Ada yang 'tinggal' untuk sementara waktu dan meninggalkan sedikit 'jejak' dalam hati dan pikiran kita. Ada pula 'jejak yang menetap' secara permanen.
Demikian pula kita pun meninggalkan 'jejak kehidupan' dalam hati dan pikiran orang-orang lain yang pernah berinteraksi dengan kita sepanjang kehidupan kita.
'Jejak kehidupan' yang kita buat pada orang lain, ada yang baik atau positif. Tetapi ada pula yang sebaliknya. Tidak mungkin kita hanya mengoleksi 'jejak kehidupan' yang baik atau positif saja. Pasti ada ’jejak kehidupan’ kita yang buruk atau negatif karena kita hanyalah orang biasa yang belum sempurna atau suci.
Selagi masih ada umur, perhatikan dan jagalah agar 'jejak kehidupan' yang kita tinggalkan kepada orang lain, dari pikiran, ucapan, dan tindakan yang kita lakukan, sebanyak mungkin adalah yang baik atau positif.