Teman yang terselimuti kegelapan batin atau musuh yang cerdas
Salam hangat sahabat.
Manakah yang lebih berbahaya? Teman yang terselimuti kegelapan batin atau musuh yang cerdas?
Terkadang yang membahayakan kita bukanlah orang yang jelas2 tidak mengerti kita.
Yang lebih berbahaya adalah mereka yang seolah berniat baik dan seolah memahami kita.
Seperti pada kisah persahabatan seekor monyet dan ikan mas.
Pada suatu ketika terjadi banjir besar. Sang monyet mempertaruhkan nyawanya menghampiri tepian sungai dan memanggil2 sahabatnya, Ikan Mas..Ikan Mas..!
Begitu Ikan Mas muncul karena dikiranya sang monyet tenggelam dan perlu pertolongannya, iapun segera disambar Sang Monyet yang segera melompat naik ke pucuk pepohonan.
Setelah arus kencang banjir bandang perlahan mereda, sang monyet tersenyum lega dan berkata pada Ikan Mas dalam genggamannya... "Sahabatku, kita hampir mati tenggelam tadi. Sekarang kita sudah aman. Kamu dapat beristirahat dengan tenang sekarang. Maaf tadi saya buru2 tanpa penjelasan yah."
Yaa...sang Ikan Mas memang beristirahat dengan sangat tenang....tanpa gerakan lagi.
Waspadalah sahabat, dengan orang2 yang disebut Buddha sebagai mogha purisa. Manusia yang diliputi kegelapan batin. Mereka bisa saja benar2 berniat baik dan benar2 merasa memahami kita. Namun caranya menolong bisa lebih parah akibatnya daripada aksi musuh yang ingin mencelakai.
Teman yang dungu adalah lebih berbahaya daripada musuh yang kejam. Karena bisa saja ia memberi racun yang dikiranya madu. Walau tanpa niat jahat, efeknya sama, kematian.
Karenanya Buddha bersabda Asevana ca balanam, panditanañca sevana. Etammaņgalamuttamam.
Tidak bergaul dekat dengan orang dungu, bergaul dekat dengan para bijak, itulah berkah utama yang terutama dari 38 poin berkah utama bagi dewa dan manusia.
Bagaimana cara mengatasi orang2 demikian?
Pertama, janganlah membenci mereka.
Kedua, Hargai niat baiknya, dan sambil pastikan terdapat jarak aman antara anda dan mereka.
Ketiga, terus memancarkan metta dan melimpahkan jasa kebajikan agar mereka dapat menumbuhkan kebijaksanaan.
Idam me puññaá¹ ÄsavakkhayÄ’vahaá¹ hotu.
Idamá¹ me puññaá¹ nibbÄnassa paccayo hotu.
Mama puññabhÄgaá¹ sabbasattanaá¹ bhÄjemi;
Te sabbe me samaá¹ puññabhÄgaá¹ labhantu.
Semoga senantiasa sejahtera
Semoga Kebebasan Sempurna segera tercapai
sadhu sadhu sadhu _/||\_
from group Whatsapp