Hierarki Diri
Hierarki Diri
Sumber segalanya adalah Suwung. Inilah hierarki tertinggi. Sang Suwung mengejawantah menjadi Roh Agung Semesta. Darinya memancar menjadi para dewata dan roh sejati manusia, yang juga disebut Dewa Ruci.
Roh manusia atau Hingsun pada diri manusia adalah bagian dari Roh Agung Semesta, Monad, atau Tuhan yang mempribadi sebagai Realitas Cahaya Tertinggi.
Hingsun berbungkus raga yang paling halus, jadilah jiwa. Seiring perjalanan hidupnya, setiap pribadi memiliki jiwa yang berlapis-lapis. Setiap lapis merefleksikan setap fase perjalanan jiwa.
Saat kini hidup di bumi, sang jiwa diikat dengan raga materialnya oleh nyawa. Terbentuklah jiwa baru yang karakternya dipengaruhi 4 faktor: dna yang diwarisi dari leluhur, data jiwa yang tersimpan di tulang ekor, serta pengaruh waktu dan tempat kelahiran
Jiwa ada di bumi untuk belajar dan menjalankan missi. Orientasi utamanya adalah mencapai kemurnian, sehingga saat jiwa berpisah dengan raganya saat "kematian", sang jiwa bisa menjadi jiwa murni sebagaimana kemurnian Roh Sejatinya dan bisa memasuki alam spiritual yang tak terbatasi ruang waktu.
Sang jiwa menyatu dengan Divine Light yang meliputi segala yang ada. Ia tetap ada sebagai pribadi namun tak lagi terpaksa melakukan perjalanan penyempurnaan diri (reinkarnasi).
Kita dipertemukan untuk saling belajar tentang cara mencapai tataran Diri Sejati. Kunci keberhasilan missi ini adalah terus berlatih untuk menjadi Sadar dan Murni. Bermula dari tindakan sederhana: menyadari aliran nafas yang di dalamnya memuat kasih murni, pengampunan, daya penjernihan dan daya penyembuhan.
Semua itu menjadi nyata saat disadari.
Selamat menyelami diri dan menjadi jiwa murni! Merdeka!
Tulisan Setyo Hajar Dewantoro